Langsung ke konten utama

Robotic Process Automation (RPA)

Perusahaan akan terus mencari langkah strategis untuk dapat meningkatkan produktivitas dan meningkatkan efektivitas biaya. Peningkatan produktivitas dan efektivitas biaya dapat dilakukan dengan cara mengimplementasikan teknologi robotika canggih serta sistem komputer yang dikendalikan oleh “robot” yang disebut robotic process automation. Teknologi ini mampu mengembangkan aplikasi yang dapat meniru tindakan manusia.

Apa itu Robotic Proccess Automation (RPA)?


Robotic Process Automation (RPA) adalah teknologi yang memungkinkan perangkat lunak komputer meniru tindakan yang biasanya dilakukan oleh manusia yang berinteraksi dengan sistem digital untuk melakukan tugas dan proses bisnis yang sederhana dan berulang.

RPA bukan merupakan robot fisik seperti yang kita temui pada proses produksi atau robot yang dapat berjalan dan berbicara menyerupai manusia. RPA adalah sebuah perangkat lunak yang dapat membantu kita menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan pada sistem digital (komputer maupun perangkat mobile). RPA menirukan klik mouse dan ketukan keyboard untuk menyelesaikan proses pekerjaan. Robot RPA memanfaatkan user interface utnuk meng-capture data dan memanipulasi aplikasi seperti halnya manusia. Kemudian, robot RPA ini dapat menafsirkan, memicu respon, dan berkomnikasi dengan sistem lainnya untuk melakukan berbagai tugas berulang. Para praktisi membagi teknologi RPA dalam 3 kategori besar, yaitu:

  1. Probots bertugas untuk: memproses data dengan mengikuti rule sederhana dan berulang.
  2. Knowbots bertugas untuk: menjelajah internet untuk mengumpulkan dan menyimpan informasi spesifik tentang pengguna.
  3. Chatbots merupakan agen virtual yang dapat merespons permintaan pelanggan secara real time.

Selanjutnya, RPA merupakan evolusi dari 3 teknologi utama, yaitu:

  1. Screen scraping adalah proses mengoleksi data screen display dari aplikasi legacy sehingga data dapat ditampilkan oleh user interface yang lebih modern.
  2. Workflow merupakan suatu proses dalam RPA yang menghilangkan proses data entry secara manual untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan akurasi.
  3. Artificial intelligence merupakan system kecerdasan buatan yang dapat menjalankan tugas – tugas yang mambutuhkan intervensi dan kecerdasan manusia.

Sudah banyak perusahaan di Amerika yang menerapkan Robotic Process Automation (RPA) dalam proses bisnis, perusahaan tersebut yaitu Walmart, Deutsche Bank, AT&T, Vanguard, Ernst & Young, Walgreens, Anthem, dan Global Express Business Travel. Untuk perusahaan Walmart, mereka menggunakan RPA untuk mengotomatisasi dalam menjawab pertanyaan karyawaan hingga mengambil informasi yang berguna dari dokumen audit. Kemudian, perusahaan Global express Business Travel menggunakan RPA untuk mengotomatisasi proses pembatalan maskapai penerbangan dan mengembalikan uang refund.

Keuntungan dari Robotic Process Automation (RPA)

  1. Akurasi yang lebih baik. Software Robotic Process Automation diprogramkan untuk mengikuti aturan, patuh dan konsisten.
  2. Peningkatan kepatuhan. Setelah diinstruksikan, robot RPA mengeksekusi dengan andal, mengurangi risiko. Semua tugas yang dijalankan oleh RPA akan dimonitor. Dan perusahaan memiliki kendali penuh untuk beroperasi sesuai dengan peraturan dan standar yang ada.
  3. Penghematan biaya. RPA dapat mengurangi biaya pemrosesan hingga 80% dalam waktu kurang dari 12 bulan. Sebagian besar perusahaan sudah memiliki pengembalian investasi yang positif, dan potensi pengurangan biaya akumulatif lebih lanjut dapat mencapai 20% pada waktunya.
  4. Terukur. Di seluruh unit bisnis dan geografi, RPA melakukan sejumlah besar operasi secara paralel, dari desktop ke lingkungan cloud. Robot tambahan dapat digunakan dengan cepat dengan biaya minimal, sesuai dengan fluks kerja dan musiman.
  5. Peningkatan kecepatan dan produktivitas. Karyawan adalah yang pertama menghargai manfaat RPA karena menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah dan membebaskan mereka dari tekanan pekerjaan yang meningkat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenali apa itu Kotlin?

Kotlin adalah salah satu bahasa pemograman yang diandalkan untuk membangun aplikasi smartphone, terutama Android. Namun, apakah kamu sudah cukup familiar dengan apa itu Kotlin? Sebenarnya bahasa pemrograman ini semakin populer, lho. Pasalnya,  pada tahun 2017 lalu Google mengumumkan bahwa Kotlin menjadi salah satu bahasa resmi untuk membangun aplikasi Android. Umumnya para developer yang membuat aplikasi Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun, sejak Kotlin diumumkan sebagai salah satu bahasa yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi berbasis Android, bahasa pemrograman itu pun jadi semakin populer. Apa Itu Kotlin? Menurut GeeksforGeeks, Kotlin adalah bahasa pemrograman general-purpose yang dikembangkan oleh JetBrains. Kotlin memiliki konstruksi yang berorientasi objek dan fungsional. Pengguna bisa menggunakannya dengan orientasi objek, fungsional, atau menggabungkan keduanya. Dalam situs resminya disebutkan bahwa Kotlin adalah bahasa pemrograman open source yang pertama ka

Mengenal Apa Itu Blockchain?

Dunia blockchain semakin populer di Dunia saat ini, khususnya di negara Indonesia. Semenjak tingginya rasa ingin tahu dari masyarakat terhadap dunia cryptocurrency, semakin tinggi juga pencarian mengenai teknologi blockchain. Bukan hanya di kalangan komunitas IT, namun teknologi ini mulai familiar di kalangan masyarakat awam. Fenomena yang berawal dari perkembangan teknologi internet ini kian menjadi sorotan masyarakat umum. Lalu, apa sebenarnya teknologi blockchain? Apa kaitannya dengan aset cryptocurrency? Apa itu Blockchain? Secara umum, Blockchain dapat diartikan sebagai buku besar digital, di mana setiap transaksi dicatat dan diamankan di banyak database yang tersebar luas di komputer. Dengan kata lain, Blockchain itu salah satu teknologi yang sudah tidak menggunakan pihak ketiga lagi dalam proses pertukaran data atau transaksi. Contohnya, jika kita berbelanja di suatu toko dengan metode pembayaran debit, maka pihak ketiga yang dimaksud adalah Bank yang menghubungkan pembeli denga

Perbedaan dari Front-end dan Back-end

Front End dan Back End adalah dua hal yang berkaitan dengan bagaimana sebuah website maupun aplikasi dapat bekerja dan diakses oleh pengguna. Berkaitan dengan proses web development, front end adalah apa yang pengguna lihat pada tampilan sebuah website. Sedangkan back end adalah sistem di balik layar yang mengolah database dan juga server. Bagian front end sering pula disebut sebagai "client-side" dan back-end disebut dengan "server-side". Orang yang mengelola front end dan back end biasa disebut dengan panggilan Full Stack Developer, sedangkan apabila hanya salah satunya saja, dapat disebut dengan Front End Developer dan Back End Developer. Dari segi peranan, Front End Developer berperan mengembangkan tampilan situs dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti CSS (Cascading Style Sheets), HTML (Hypertext Markup Language), dan Javascript. Sedangkan untuk Back End Developer bertugas memastikan bahwa sebuah situs dapat berfungsi dan diakses melalui monitoring "