Langsung ke konten utama

Kenali apa itu Virtual Private Server (VPS)

Di era digital, banyak aktivitas kita yang berhubungan dengan website dan sejenisnya. Sebagai salah satu pengguna internet yang aktif, tentu saja kamu juga tidak asing dengan VPS (Virtual Private Server).  Secara sederhana, penggunaan VPS biasanya untuk mengonlinekan sebuah website. Jika kamu memiliki sebuah website, namun kamu belum membutuhkan resource dari server dedicated, VPS menjadi solusi untuk websitemu. Selain harganya yang terbilang murah, VPS juga aman untuk sejenis kelas shared hosting.

Apa itu Virtual Private Server (VPS)?

VPS ( Virtual Privat Server ) adalah teknologi server side tentang sistem operasi dan perangkat lunak yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar dibagi ke beberapa virtual mesin. Tiap virtual mesin ini melayani sistem operasi dan perangkat lunak secara mandiri dan dengan konfigurasi yang cepat. Secara global VPS sering digunakan untuk Cloud Computing, Software Bot, Menjalankan Software robot forex (untuk trading), dsb.

VPS juga dapat diartikan sebagai sebuah metode untik mempartisi atau membagi sumber daya atau resource sebuah server menjadi beberapa server virtual. Server virtual tersebut memiliki kemampuan menjalankan operating system sendiri seperti layaknya sebuah server. Bahkan Anda dapat me-reboot sebuah server virtual secara terpisah (tidak harus mem-reboot server utama).

Fungsi dari VPS

Setelah mengetahui pengertian VPS, kita juga perlu mengetahui fungsi dari VPS itu sendiri. Berikut fungsi VPS yang berdasarkan penerapannya oleh para pengguna.. 

1. Server Website (Web Hosting)

Sebagian besar pengguna menggunakan VPS sebagai server untuk situs web atau juga dikenal sebagai web hosting. Secara umum, situs web dengan lalu lintas rendah tidak membutuhkan sumber daya yang besar. Ini berarti bahwa situs web volume kecil sering menggunakan shared hosting daripada VPS.  Namun, ketika situs web sudah memiliki lalu lintas yang cukup, administrator situs web sering beralih ke VPS yang memiliki spesifikasi sumber daya dan perangkat keras yang lebih sesuai daripada hosting bersama.

2. Server Remote Desktop 

Beberapa pengguna menggunakan VPS sebagai mesin untuk bisnis mereka. Pengguna yang menerapkan bot dalam server. Bot akan secara otomatis menjalankan perintah yang disematkan dalam jangka waktu tertentu. 

3. Server File Hosting 

Selain file halaman situs web, VPS juga menyimpan file pribadi sehingga dapat meng-aksesnya dari mana saja di Internet. Beberapa arsip hosting hanya bisa digunakan  dengan layanan VPS serta tidak dipergunakan menggunakan layanan hosting karena hanya memuat server dan tentu saja menghambat aktivitas pengguna lain. Kapasitas penyimpanan VPS tergantung pada paket yang digunakan pengguna. Semakin besar ruang penyimpanan, semakin mahal biaya berlangganan bulanan.

4. Mesin Percobaan 

Dalam proses pengembangan website terkadang perlu adanya pengujian yang memperhitungkan kebutuhan sistem yang sedang berjalan. Dengan VPS, cacat apa pun dapat melalui perbaikan sesegera mungkin. Selain itu, spesifikasi ini memberikan kemudahan bagi developer untuk menggunakan hosting yang sesuai dengan kebutuhan website dan sistem.

5. Backup Server Pertama

Semua server rentan terhadap kehilangan data. Hal ini dapat terjadi karena pengaturan yang salah dan bahkan pencurian oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tujuan VPS penambahan server cadangan adalah untuk menjaga agar data server terbaru tetap up to date sehingga jika terjadi masalah pada server utama, terdapat server cadangan yang dapat melakukan restore sewaktu-waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenali apa itu Kotlin?

Kotlin adalah salah satu bahasa pemograman yang diandalkan untuk membangun aplikasi smartphone, terutama Android. Namun, apakah kamu sudah cukup familiar dengan apa itu Kotlin? Sebenarnya bahasa pemrograman ini semakin populer, lho. Pasalnya,  pada tahun 2017 lalu Google mengumumkan bahwa Kotlin menjadi salah satu bahasa resmi untuk membangun aplikasi Android. Umumnya para developer yang membuat aplikasi Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun, sejak Kotlin diumumkan sebagai salah satu bahasa yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi berbasis Android, bahasa pemrograman itu pun jadi semakin populer. Apa Itu Kotlin? Menurut GeeksforGeeks, Kotlin adalah bahasa pemrograman general-purpose yang dikembangkan oleh JetBrains. Kotlin memiliki konstruksi yang berorientasi objek dan fungsional. Pengguna bisa menggunakannya dengan orientasi objek, fungsional, atau menggabungkan keduanya. Dalam situs resminya disebutkan bahwa Kotlin adalah bahasa pemrograman open source yang pertama ka

Mengenal Apa Itu Blockchain?

Dunia blockchain semakin populer di Dunia saat ini, khususnya di negara Indonesia. Semenjak tingginya rasa ingin tahu dari masyarakat terhadap dunia cryptocurrency, semakin tinggi juga pencarian mengenai teknologi blockchain. Bukan hanya di kalangan komunitas IT, namun teknologi ini mulai familiar di kalangan masyarakat awam. Fenomena yang berawal dari perkembangan teknologi internet ini kian menjadi sorotan masyarakat umum. Lalu, apa sebenarnya teknologi blockchain? Apa kaitannya dengan aset cryptocurrency? Apa itu Blockchain? Secara umum, Blockchain dapat diartikan sebagai buku besar digital, di mana setiap transaksi dicatat dan diamankan di banyak database yang tersebar luas di komputer. Dengan kata lain, Blockchain itu salah satu teknologi yang sudah tidak menggunakan pihak ketiga lagi dalam proses pertukaran data atau transaksi. Contohnya, jika kita berbelanja di suatu toko dengan metode pembayaran debit, maka pihak ketiga yang dimaksud adalah Bank yang menghubungkan pembeli denga

Perbedaan dari Front-end dan Back-end

Front End dan Back End adalah dua hal yang berkaitan dengan bagaimana sebuah website maupun aplikasi dapat bekerja dan diakses oleh pengguna. Berkaitan dengan proses web development, front end adalah apa yang pengguna lihat pada tampilan sebuah website. Sedangkan back end adalah sistem di balik layar yang mengolah database dan juga server. Bagian front end sering pula disebut sebagai "client-side" dan back-end disebut dengan "server-side". Orang yang mengelola front end dan back end biasa disebut dengan panggilan Full Stack Developer, sedangkan apabila hanya salah satunya saja, dapat disebut dengan Front End Developer dan Back End Developer. Dari segi peranan, Front End Developer berperan mengembangkan tampilan situs dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti CSS (Cascading Style Sheets), HTML (Hypertext Markup Language), dan Javascript. Sedangkan untuk Back End Developer bertugas memastikan bahwa sebuah situs dapat berfungsi dan diakses melalui monitoring "