Langsung ke konten utama

Apa itu Safe Mode pada Windows?

Bagi para pengguna sistem operasi Windows 10, tentunya sudah tidak asing dengan istilah Safe Mode. Ya, fitur yang tersedia pada semua versi OS Windows ini, dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Misalnya saja seperti memeriksa kesehatan sistem dan memperbaikinya, memeriksa kerusakan pada driver, hingga menghapus virus. Nah, pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan tentang arti, kegunaan, cara masuk, dan beberapa hal lain mengenai Safe Mode Windows 10. Selain itu anda juga dapat mengetahui bagaimana masuk kedalam safe mode ini dan bagaimana cara keluarnya. Untuk lebih jelasnya anda dapat menyimak lebih lengkapnya seperti berikut ini.

Apa itu Safe Mode?

Safe Mode adalah opsi dari start up Windows yang memiliki fungsi utama untuk menangani permasalahan yang ada pada sistem. Nantinya, Windows akan berjalan dalam kondisi paling minim. Hanya driver serta file-file penting yang diaktifkan dalam mode ini. Dengan ini, maka sebagian besar dari software tambahan tidak akan diaktifkan. Pada saat Anda sudah masuk ke dalam Safe Mode, maka akan muncul tulisan “Safe Mode” yang terletak di bagian pojok atas layar PC atau laptop.

Safe mode ini merupakan salah satu pilihan atau opsi yang terdapat pada bagian Windows Advanced Options Menu. Pada bagian ini terdapat berbagai pilihan dengan tujuan yang bermacam-macam pula. Sudah menjadi hal lumrah jika sistem operasi Windows sering mengalami bugs, error, ataupun defect. Hal ini juga mungkin terjadi karena virus dan malware dapat dengan mudah sekali menyerang sistem operasi ini. Selain itu, pada beberapa kasus pula terkadang pengguna tidak dapat mengetahui penyebab kesalahan yang dialami. Di sinilah peran penting safe mode terhadap solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi.

Pada mode safe mode ini, sistem operasi Windows akan mematikan atau menonaktifkan semua program maupun driver yang tidak digunakan ketika mode ini berjalan. Dengan kata lain, Windows akan berjalan dengan mode minimal di mana hanya program dan driver yang penting saja yang tetap diaktifkan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menemukan penyebab dari kesalahan yang terjadi.

Mode safe mode ini sendiri biasanya terbagi menjadi tiga bagian opsi, yaitu:

1. Safe Mode

Pada opsi atau pilihan pertama ini, Windows hanya akan berjalan dengan menggunakan mode aman yang tidak menjalankan program atau driver yang tidak penting.

2. Safe Mode with Networking

Kemudian, pada opsi atau pilihan kedua ini, Windows juga berada dalam mode aman namun sistem operasi ini tetap menggunakan driver jaringan sebagai akses komputer untuk terhubung dengan network atau jaringan.

3. Safe Mode with Command Prompt

Pada opsi atau pilihan terakhir ini, Windows juga akan berjalan menggunakan mode aman namun dengan desktop aplikasi Command Prompt. Biasanya, pilihan ini ditujukan hanya untuk administrator atau programmer yang memang memahami baris perintah atau command line.

Seperti yang tadi telah disinggung, jika Safe Mode ini memiliki beberapa fungsi yang penting bagi sistem operasi. Untuk penjelasan secara lebih lengkapnya lagi mengenai fungsi dari Safe Mode, Anda bisa melihat beberapa poin yang akan dijelaskan di bawah ini.

Fungsi dan Kegunaan dari Safe Mode

1. Nonaktifkan Program

Fungsi pertama dari Safe Mode adalah menonaktifkan program atau aplikasi tertentu yang tidak bisa diaktifkan melalui Windows normal mode. Tentu Anda pernah menemui suatu aplikasi atau program yang tidak bisa dinonaktifkan.

Biasanya program yang tidak bisa dinonaktifkan, adalah program bawaan dari Windows. Dan jika Anda merasa tidak terlalu membutuhkan program tersebut melalui mode normal Windows, maka bisa menonaktifkan melalui Safe Mode.

2. Uninstall Software

Tidak hanya nonaktifkan saja, Anda juga bisa uninstall software melalui Safe Mode. Biasanya software yang diuninstall melalui Safe Mode, adalah software yang setelah diinstall justru membuat komputer menjadi error, hang, atau berbagai masalah lainnya.

Jika hal ini terjadi, tentu saja Anda akan kesulitan untuk uninstall software tersebut melalui mode normal Windows. Maka dari itu, Anda perlu melakukan proses uninstall melalui Safe Mode. Hal ini karena efek masalah yang ditimbulkan oleh software biasanya tidak akan muncul dalam Safe Mode.

3. Menjalankan System Restore

Anda merasa sistem yang sekarang digunakan berbeda dengan yang sebelumnya dan ingin mengembalikannya? Jika iya, maka bisa menjalankan System Restore melalui Safe Mode. Namun perlu diingat, bahwa hal ini hanya bisa dilakukan jika sebelumnya System Restore telah diaktifkan.

4. Memeriksa Tampilan Windows yang Bermasalah

Dalam Safe Mode, Anda juga dapat memeriksa masalah dengan menggunakan tampilan VGA (grafik Windows). Jika tampilan Windows bermasalah, Anda bisa mengecek dengan memilih opsi “Enable VGA Mode”. Apabila tidak terlihat adanya masalah, mungkin masalah tersebut berasal dari driver VGA.

5. Menghapus Virus

Tidak sedikit virus berupa file yang tidak bisa dihapus dalam mode normal Windows. Jadi, Anda perlu menghapus virus tersebut melalui Safe Mode. Sebagian besar antivirus masih dapat dijalankan di dalam Safe Mode, dan Anda bisa melakukan scan virus pada sistem.

Walaupun kebanyakan virus akan tetap berjalan pada Safe Mode, namun terkadang ada juga virus yang tidak berjalan dalam Safe Mode. Jadi Anda tetap harus melakukan scan virus melalui normal mode juga agar semua virus bisa benar-benar hilang.

6. Membuka Registry Editor

Fungsi berikutnya dari Safe Mode adalah untuk membuka Registry Editor. Setelah Anda berhasil membuka Registry Editor melalui Safe Mode, maka bisa memerika dan juga mengedit sebagian besar 

7. Menjalankan Fitur Control Panel

Fungsi Safe Mode yang terakhir adalah untuk menjalankan berbagai macam fitur dari Control Panel. Beberapa fitur Control Panel ada yang tidak bisa dijalankan melalui normal mode, dan Anda bisa melakukannya dalam Safe Mode.

Safe Mode memang fitur standar dari Windows yang cukup bermanfaat untuk menangani beberapa masalah seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun dalam hal menghapus virus, Anda tidak bisa hanya mengandalkan Safe Mode saja. Antivirus tetap diperlukan, agar pembasmian virus bisa lebih maksimal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Perbedaan USB Type A, Type C, Micro, dan Lighting?

Charger dan kabel data menjadi perangkat yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap pengguna smartphone. Berbagai tipe USB (Universal Serial Bus) bermunculan seiring berkembangnya teknologi pada gadget yang dirilis. Misalnya saja seperti charger Type C yang semakin banyak digunakan di ponsel pintar keluaran terbaru. Namun tidak hanya Type C saja yang sering digunakan, masih ada Type A, Micro, serta Lighting. Lalu, apa sih perbedaannya? Apa itu USB? Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA. Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk "pohon" dengan menggunakan peralatan hub yang khusus. Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-m...

Kenalan dengan Visual Basic .NET, Bahasa Pemrograman yang Digunakan Microsoft

VB .NET atau Visual Basic .NET adalah object-oriented programming language yang diciptakan oleh Microsoft. Pastinya kamu tak asing lagi dengan nama perusahaan teknologi raksasa ini. Ternyata, Microsoft menggunakan VB .NET untuk mengembangkan aplikasi Windows yang sering kamu gunakan sehari-hari, lho. Apa Itu Visual Basic .NET? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Visual Basic .NET merupakan bahasa pemrograman yang bersifat object-oriented. Menurut Funtech, pemrograman object-oriented berbasis konsep objek. Jadi, struktur data atau objek dalam pemrograman ini memiliki atributnya masing-masing. Bahasa pemrograman VB .NET dikembangkan dari Visual Basic (VB) yang sudah terlebih dahulu diciptakan dan digunakan oleh Microsoft. Awalnya, VB .NET dikembangkan pada tahun 2002 untuk menyempurnakan Visual Basic 6.0. Java T Point menyampaikan bahwa aplikasi yang dibuat dengan VB .NET lebih dapat diandalkan dan terukur karena menggunakan .NET framework untuk eksekusinya. Bahkan, kamu bisa membu...

Mengenal apa itu Machine Learning?

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) saat ini. Belum banyak orang yang mengetahui bahwa kecerdasan buatan itu terdiri dari beberapa cabang, salah satunya adalah machine learning atau pembelajaran mesin. Teknologi machine learning (ML) ini merupakan salah satu cabang dari AI yang sangat menarik perhatian, kenapa? Karena machine learning merupakan mesin yang bisa belajar layaknya manusia. Kembali pada kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan pada pengaplikasiannya secara garis besar terbagi tujuh cabang, yaitu machine learning, natural language processing, expert system, vision, speech, planning dan robotics. Percabangan dari kecerdasan buatan tersebut dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup saat pengembangan atau belajar AI, karena pada dasarnya kecerdasan buatan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Apa itu Machine Learning? Menurut IBM, machine learning merupakan cabang dari kecerdasan buatan (AI) dan ilmu komputer yang berf...