Langsung ke konten utama

Kenalan dengan Data Preprocessing

Sebelum terjun ke dalam dunia big data analytics, data preprocessing adalah sebuah istilah yang wajib kamu ketahui. Proses kerja ini sejatinya dapat ditemukan pada setiap perusahaan yang menggunakan data dalam jumlah besar. Pasalnya, ia diperlukan supaya data yang didapatkan perusahaan bisa diolah dan disaring dengan baik. Secara tidak langsung, ia bisa mempermudah proses data mining yang diluncurkan perusahaan.

Apa Itu Data Preprocessing?



Melansir laman Geeks for Geeks, data preprocessing adalah teknik yang digunakan untuk mengubah data mentah dalam format yang berguna dan efisien. Inisiatif ini diperlukan karena data mentah seringkali tidak lengkap dan memiliki format yang tidak konsisten. 

Kualitas data sendiri memiliki korelasi langsung dengan keberhasilan setiap proyek yang melibatkan analisis data. Preprocessing sendiri melibatkan validasi dan imputasi data. Tujuan dari validasi adalah untuk menilai tingkat kelengkapan dan akurasi data yang tersaring. 

Di sisi lain, tujuan imputasi adalah untuk memperbaiki kesalahan dan memasukkan nilai yang hilang,  baik secara manual atau otomatis melalui program business process automation (BPA). Data preprocessing biasanya digunakan pada aplikasi rule-based dan yang berbasis database. 

Dalam machine learning, kegiatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa big data sudah diformat dan informasi yang dikandungnya dapat ditafsirkan dan algoritma perusahaan.

Tahap Kerja Data Preprocessing

Sejatinya, data preprocessing adalah langkah awal yang wajib diterapkan sebelum perusahaan memulai penyaringan insight. Namun, supaya bisa berjalan secara optimal, proses kerjanya dibagi menjadi 4 tahap yang berbeda.

Meskipun berbeda, masing-masing tahap kerja saling berkaitan dan memiliki peran penting dalam pembentukan kualitas proses penyaringan data. Nah, supaya lebih jelas, berikut adalah keempat tahap kerja data preprocessing yang perlu kamu pelajari.

1. Data cleaning

Melansir laman Techopedia, tahap kerja pertama dalam data preprocessing adalah data cleaning. Dalam tahap kerja ini, data dibersihkan melalui beberapa proses seperti mengisi nilai yang hilang, menghaluskan noisy data, dan menyelesaikan inkonsistensi yang ditemukan.

Data juga bisa dibersihkan dengan dibagi menjadi segmen-segmen yang memiliki ukuran serupa lalu dihaluskan (binning). Kamu juga bisa menyesuaikannya dengan fungsi regresi linear atau berganda (regression), atau dengan mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok data yang serupa (grouping).

2. Data integration

Tahap kerja berikutnya dalam proses data preprocessing adalah data integration. Di sini, data dengan representasi yang berbeda disatukan dan semua konflik dalam di dalamnya diselesaikan. Tahap kerja satu ini merupakan proses lanjutan dari data cleansing dengan tujuan untuk membuat data lebih halus.

3. Data transformation

Data transformation adalah tahap kerja selanjutnya dalam proses data preprocessing. Pada tahap ini, data akan dinormalisasi dan digeneralisasikan. Normalisasi sendiri adalah sebuah proses di mana perusahaan memastikan bahwa tidak ada data yang berlebihan.

Semua data akan disimpan dalam satu tempat dan semua dependensinya haruslah logis. Langkah ini juga diambil untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk yang sesuai untuk proses mining.

4. Data reduction

Tahap kerja terakhir dalam proses kerja data preprocessing adalah data reduction. Data mining adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menangani data dalam jumlah yang besar. Saat bekerja dengan volume data yang besar, proses analisis akan menjadi lebih sulit. Nah, untuk mempermudah proses data mining, kamu bisa menggunakan teknik data reduction. Sebab, menurut Monkey Learn, inisiatif ini bisa meningkatkan efisiensi penyimpanan dan mengurangi representasi data dalam data warehouse.

Manfaat Data Preprocessing

Setelah membaca definisinya, jelas bahwa data preprocessing adalah sebuah proses kerja yang sangat penting. Selain memperlancar proses data mining, langkah ini juga menawarkan beberapa manfaat lain untuk perusahaan. Seperti apa manfaat lainnya yang ditawarkan data preprocessing? Berikut adalah penjelasannya, sesuai disebutkan oleh Science Direct.

  1. Membuat data lebih mudah untuk dibaca
  2. Mengurangi beban representasi dalam data
  3. Mengurangi durasi data mining secara signifikan
  4. Mempermudah proses analisis data dalam machine learning

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenali apa itu Kotlin?

Kotlin adalah salah satu bahasa pemograman yang diandalkan untuk membangun aplikasi smartphone, terutama Android. Namun, apakah kamu sudah cukup familiar dengan apa itu Kotlin? Sebenarnya bahasa pemrograman ini semakin populer, lho. Pasalnya,  pada tahun 2017 lalu Google mengumumkan bahwa Kotlin menjadi salah satu bahasa resmi untuk membangun aplikasi Android. Umumnya para developer yang membuat aplikasi Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun, sejak Kotlin diumumkan sebagai salah satu bahasa yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi berbasis Android, bahasa pemrograman itu pun jadi semakin populer. Apa Itu Kotlin? Menurut GeeksforGeeks, Kotlin adalah bahasa pemrograman general-purpose yang dikembangkan oleh JetBrains. Kotlin memiliki konstruksi yang berorientasi objek dan fungsional. Pengguna bisa menggunakannya dengan orientasi objek, fungsional, atau menggabungkan keduanya. Dalam situs resminya disebutkan bahwa Kotlin adalah bahasa pemrograman open source yang pertama ka

Mengenal Apa Itu Blockchain?

Dunia blockchain semakin populer di Dunia saat ini, khususnya di negara Indonesia. Semenjak tingginya rasa ingin tahu dari masyarakat terhadap dunia cryptocurrency, semakin tinggi juga pencarian mengenai teknologi blockchain. Bukan hanya di kalangan komunitas IT, namun teknologi ini mulai familiar di kalangan masyarakat awam. Fenomena yang berawal dari perkembangan teknologi internet ini kian menjadi sorotan masyarakat umum. Lalu, apa sebenarnya teknologi blockchain? Apa kaitannya dengan aset cryptocurrency? Apa itu Blockchain? Secara umum, Blockchain dapat diartikan sebagai buku besar digital, di mana setiap transaksi dicatat dan diamankan di banyak database yang tersebar luas di komputer. Dengan kata lain, Blockchain itu salah satu teknologi yang sudah tidak menggunakan pihak ketiga lagi dalam proses pertukaran data atau transaksi. Contohnya, jika kita berbelanja di suatu toko dengan metode pembayaran debit, maka pihak ketiga yang dimaksud adalah Bank yang menghubungkan pembeli denga

Perbedaan dari Front-end dan Back-end

Front End dan Back End adalah dua hal yang berkaitan dengan bagaimana sebuah website maupun aplikasi dapat bekerja dan diakses oleh pengguna. Berkaitan dengan proses web development, front end adalah apa yang pengguna lihat pada tampilan sebuah website. Sedangkan back end adalah sistem di balik layar yang mengolah database dan juga server. Bagian front end sering pula disebut sebagai "client-side" dan back-end disebut dengan "server-side". Orang yang mengelola front end dan back end biasa disebut dengan panggilan Full Stack Developer, sedangkan apabila hanya salah satunya saja, dapat disebut dengan Front End Developer dan Back End Developer. Dari segi peranan, Front End Developer berperan mengembangkan tampilan situs dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti CSS (Cascading Style Sheets), HTML (Hypertext Markup Language), dan Javascript. Sedangkan untuk Back End Developer bertugas memastikan bahwa sebuah situs dapat berfungsi dan diakses melalui monitoring "